Asal Badai Matahari dan Dampaknya

Welcome To SolusiFunny

Dari Mana Badai Matahari Berasal?  
Badai matahari yang menghantam Bumi pada Jumat, 9 Maret 2012, berasal dari dua ledakan matahari terbesar dalam setengah tahun terakhir. Fenomena ledakan yang semakin kuat dan intensif disebabkan semakin dekatnya puncak aktivitas matahari. 
Dua ledakan yang susul-menyusul ini berasal dari daerah bermedan magnetik aktif yang disebut AR 1429, muncul dari balik matahari empat hari sebelumnya.
Di matahari, ledakan terjadi akibat terjadinya arus pendek pada benang-benang magnetik matahari. Bintik hitam yang ada di permukaan matahari merupakan lokasi tumbuhnya benang magnetik yang sewaktu-waktu berpotensi terputus, menghasilkan ledakan, dan menghamburkan partikel bermuatan dari atmosfer matahari ke tepian tata surya.
Arus pendek di permukaan matahari semakin sering terjadi menjelang tahun 2013. Hal ini sesuai dengan siklus 11 tahunan aktivitas matahari. Puncak siklus kali ini diperkirakan terjadi pada akhir tahun 2013.
"Peningkatan badai bagian dari rutinitas matahari," kata peneliti dari lembaga penerbangan dan antariksa Amerika Serikat, Karen C. Fox, dalam siaran pers.

Badai kali ini diperkirakan akan memberikan ancaman tingkat menengah. Partikel bermuatan akan menghantam tameng magnetik Bumi pada kecepatan 1.800-2.000 kilometer per detik. Hantaman ini membuat tameng magnetik penyok di beberapa lokasi, namun tak sampai hancur.

Oleh tameng magnetik, partikel dibelokkan menuju Kutub Utara dan Selatan. Di daerah ini, partikel terbakar oleh atmosfer sehingga menghasilkan cahaya terang yang bisa dilihat dari Bumi sebagai aurora.
Di permukaan Bumi, badai mengancam pembangkit listrik di negara-negara sekitar kutub. Muatan pada partikel berpotensi menginduksi jaringan pembangkit sehingga pemadaman listrik dapat terjadi tiba-tiba. 
Gangguan satelit GPS berpotensi mengganggu kerja sistem transportasi di seluruh dunia. Sementara gangguan pada gelombang radio diperkirakan menurunkan performa komunikasi maskapai komersial.

Ini Dia Dampak Badai Matahari Bagi Bumi

Badai akibat letusan lidah api Matahari yang terjadi pekan lalu menghadirkan ‘pertunjukan’ yang sangat indah di kawasan belahan utara Bumi. Namun menurut sejumlah pakar, badai itu juga berdampak besar bagi planet kita.
Badai surya memaksa sejumlah perangkat, misalnya satelit transmisi, meningkatkan daya yang digunakan sebagai kompensasi atas gangguan elektrik. Selain itu, badai juga memaksa sejumlah pesawat terbang mengubah rute mereka akibat adanya interferensi radio di dekat kawasan Kutub Utara.
Dikutip dari CBS News, 2 Februari 2012, saat astronom mengamati badai Matahari terhebat dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah orang yang beruntung yang tinggal di kawasan belahan bumi Utara di latitude tinggi, mulai dari Kanada sampai negara-negara Skandinavia dapat melihat efek badai tersebut.
Di seluruh bagian atas Bumi, partikel-partikel surya yang bertumbukan dengan medan magnet planet Bumi telah memunculkan aurora borealis (atau disebut juga northern lights) yang sangat indah. Cahaya ini bisa dilihat dengan mata telanjang.
Meski begitu, tentunya badai Matahari hanya bisa dilihat menggunakan satelit. Dari pantauan kamera, sebuah letusan lidah api yang terjadi pada Minggu, 29 Januari lalu di permukaan Matahari telah melontarkan awan raksasa yang terdiri dari proton, elektron, dan partikel atom – hingga mencapai miliaran ton – ke arah Bumi dengan kecepatan 6,4 juta kilometer per jam.
“Badai radiasi ini bertahan lama. Fenomena seperti ini jarang muncul, tetapi saat terjadi, efeknya akan kita rasakan selama beberapa hari,” kata Douglas Beisecker, peneliti dari Space Weather Prediction Center, Colorado, Amerika Serikat.
 Radiasi Akibat Badai Matahari Aman bagi Manusia  
Badai Matahari yang berlangsung pada Selasa, 24 Januari 2012, pukul 10.59 WB adalah yang terkuat sejak tahun 2005. Meski para astronom mengkategorikan dalam kelas M-9 alias sudah masuk kategori kelas tertinggi atau ekstrem, dampaknya tak perlu dikhawatirkan. Radiasi badai matahari itu tidak merusak tubuh, tapi hanya mengganggu satelit.

Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang melakukan pemantauan merilis pernyataan dalam webnya bahwa radiasi badai matahari hanya mengganggu telekomunikasi seluler, siaran televisi, jika lontaran partikel listrik itu mengganggu satelit. Amuk matahari tidak mengganggu penduduk Bumi. "Hanya gangguan operasional satelit dan propagasi radio gelombang pendek, tapi tidak mengganggu manusia di Bumi," begitu bunyi pernyataan NASA di situsnya. 
Sejauh ini banyak orang khawatir dengan bahaya radiasi matahari setelah badai matahari 2012 yang berlangsung Selasa kemarin. Sejumlah orang khawatir karena beredar pesan via sms dan BlackBerry bahwa radiasi bisa merusak kulit dan radiasi di telepon seluler.

Sebelumnya Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) membantah isu yang menyebutkan badai matahari merusak telepon seluler jika dipakai menelepon. Bumi memiliki dua tameng tak kasatmata yang melindungi penduduknya dari partikel badai matahari. "Manusia di Bumi dan perangkat teknologi yang digunakannya aman dari dampak badai matahari," kata Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan Lapan, Thomas Djamaluddin, dalam penjelasannya, Rabu 25 Januari 2012.
Menurut Thomas, lapisan magnetosfer merupakan selubung tak kasatmata yang dibentuk oleh medan magnet Bumi. Magnetosfer ini mengelilingi Bumi pada jarak 95 ribu kilometer di atas permukaan Bumi. Sejak awal terbentuknya Bumi, lapisan ini menjadi pelindung semua makhluk dari serangan partikel berbahaya, termasuk badai matahari.
Magnetosfer bekerja seperti tameng, membelokkan setiap partikel yang menghampirinya. Badai matahari sendiri nantinya akan dibelokkan ke arah kutub Bumi. Di sini tameng kedua menunggu untuk "menghancurkan" badai kiriman matahari.
Tameng kedua tersebut adalah lapisan atmosfer yang terdapat pada ketinggian 80 kilometer di atas Bumi. Di daerah ini badai matahari akan disaring oleh medan magnet Bumi yang rapat di sekitar kutub. Akibatnya, badai yang semula berbahaya melepaskan energinya melalui cahaya berbagai warna atau dikenal sebagai aurora.
Hal ini sekaligus menjelaskan kenapa aurora sering terlihat di sekitar Kutub Utara dan Kutub Selatan. Manusia telah lama bersahabat dengan cahaya indah ini. Bahkan suku eskimo yang menempati daerah di sekitar Kutub Utara menganggap aurora sebagai arwah leluhur mereka yang bersemayam di langit.
Thomas mengatakan perlindungan oleh dua tameng ini membuat perangkat telepon aman dipakai selama badai matahari menghantam Bumi. "Betapapun kuatnya badai, penduduk Bumi selalu terlindung," ujar dia.

Badai Matahari Ancam Gangguan Komunikasi

Peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, mengatakan badai matahari yang terjadi hanya akan berdampak pada operasional satelit dan jaringan radio. Badai matahari, menurut Thomas, tidak akan sampai ke permukaan bumi.

Badai matahari tersebut diperkirakan akan menuju ke bumi pada hari ini atau besok.
"Tapi tidak akan sampai jatuh ke sini. Karena bumi dilindungi oleh medan magnet bumi, jadi tak perlu khawatir. Kita juga dilindungi oleh ionosfer," ujar Djamaluddin
Badai tersebut, lanjutnya, secara umum hanya akan berdampak pada operasional satelit dan radio, dan tidak akan berdampak pada radiasi pada wilayah bumi. "Tapi operator satelit sudah mengantisipasi, mereka sudah punya prosedur," tambahnya. 
Jika operasional satelit tidak terdampak oleh badai tersebut, jaringan komunikasi dan radio akan berjalan normal.
Ia menambahkan bahwa kapan pastinya badai tersebut sampai ke atmosfer bumi belum dapat dipastikan. Pihaknya saat ini terus memantau perkembangan kecepatan matahari.
Thomas Djamaluddin menggambarkan badai matahari merupakan akibat dari ledakan di permukaan matahari yang menimbulkan lontaran pada korona matahari.
Dampak badai tak hanya dirasakan di antariksa, melainkan juga di Bumi. Menurut dia, pesawat yang mengangkasa berpotensi mengalami gangguan, saluran komunikasi berpotensi terputus selama penerbangan. "Maskapai komersial sudah diberikan peringatan dini," kata Kunches seperti dilansir MSNBC.
Gangguan lain berpotensi terjadi pada pembangkit listrik, terutama untuk negara-negara yang berada di dekat kutub. Menurut dia, partikel bermuatan di angkasa bisa menginduksi arus listrik yang mengalir di jaringan pembangkit. Kejadian lumpuhnya listrik di sebuah provinsi di Kanada pada abad ke-19 dan dua dekade lalu bisa saja terulang.
Efek lain yang juga bisa dirasakan adalah munculnya aurora yang sangat terang. Cahaya aurora ini dipastikan bisa dilihat oleh negara-negara yang berada dekat kutub.



Thank You for Visiting SolusiFunny
Signed By
Photobucket


Tolong dibaca terlebih dahulu !

Anda sedang membaca tentang Asal Badai Matahari dan Dampaknya dan anda bisa menemukan artikel Asal Badai Matahari dan Dampaknya ini dengan url https://solusifunny.blogspot.com/2012/03/asal-badai-matahari-dan-dampaknya.html, Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Asal Badai Matahari dan Dampaknya ini sangat bermanfaat bagi Anda atau siapapun yang Anda kehendaki, namun jangan lupa untuk meletakkan link postingan Asal Badai Matahari dan Dampaknya sebagai sumbernya.

Artikel Yang Sejenis

Comments
0 Comments

0 komentar:


Silakan Komentar sepuasnya boleh kritik, saran, just kid, atau bad report, atau yang lainnya...

Tapi Ingat !!

Komentar tolong yang sopan dan tidak berbau SARA yach !

^_^

Posting Komentar